BONEKA MASKOT SI DION CUSTOMS EXCISE DARI BEA CUKAI

 

Di sebuah sudut dunia imajinatif yang selaras dengan realitas tugas-tugas penting penjaga batas negara, berdirilah sosok yang tidak hanya gagah, tetapi juga cerdas, tangguh, dan penuh wibawa. Namanya adalah Si Dion – seekor singa berkharisma yang kini dikenal luas sebagai maskot boneka resmi dari gerakan edukasi bea dan cukai dalam negeri. Tubuhnya berbulu keemasan, matanya bersinar tajam, dan seragam birunya mencerminkan tanggung jawab besar sebagai penjaga perekonomian bangsa.

Namun Si Dion bukan sekadar boneka. Ia adalah wujud simbolis dari ketegasan, integritas, dan dedikasi yang menjadi pilar dalam tugas seorang petugas bea dan cukai. Ia membawa pesan penting tentang kejujuran, perlindungan hak negara, serta keberanian dalam menghadapi ancaman perdagangan ilegal.

BAB 1: Latar Lahirnya Si Dion – Dari Singa Menjadi Penjaga
Nama "Dion" bukanlah nama sembarangan. Kata ini berasal dari singkatan simbolis:
Dedicated
Integrity
Observer
Nationwide

Maknanya adalah: individu yang berdedikasi, penuh integritas, waspada, dan bekerja demi kepentingan seluruh negeri. Nama ini dipilih melalui proses panjang oleh tim kreatif Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam rangka merancang maskot edukatif yang bisa mengenalkan peran bea dan cukai dengan cara ramah dan menyenangkan, khususnya kepada anak-anak dan masyarakat awam.

Wujud singa dipilih karena hewan ini dikenal sebagai raja rimba, simbol keberanian dan perlindungan. Dengan hal ini, Bea Cukai ingin menandakan jika di balik kewenangan dan tugas yg mereka pikul, ada tanggung jawab moral untuk melindungi dan mengamankan negara dari ancaman penyelundupan, narkotika, dan pelanggaran aturan dagang internasional.

BAB 2: Desain Visual Boneka Si Dion – Tegas, Gagah, dan Bersahabat
Boneka Si Dion diciptakan dalam dua versi utama:

Boneka ukuran 40 cm berbulu halus, cocok untuk koleksi atau edukasi anak-anak.

Kostum maskot ukuran manusia, yang biasa digunakan dalam parade, kunjungan sekolah, dan acara resmi Bea Cukai.

Wajah Si Dion ramah tapi berkarakter. Sorot matanya menggambarkan ketegasan dan fokus. Ia mengenakan seragam lengkap petugas customs excise berwarna biru dongker, lengkap dengan atribut topi petugas, lambang resmi Bea Cukai di dada kiri, serta name tag bertuliskan “DION” di dada kanan. Di pinggangnya tergantung ikat pinggang taktis dan di tangan kanannya menggenggam map mini dengan logo negara.

Sepatu hitam formal dipilih untuk melengkapi kesan profesional. Meski berbentuk singa, postur tubuhnya dibuat tegap seperti manusia dewasa yang disiplin. Dengan desain seperti itu, Si Dion menampilkan kesan profesionalisme tanpa menghilangkan sisi imajinatifnya.

BAB 3: Filosofi di Balik Si Dion
Setiap detail dari boneka Si Dion memiliki makna:

Kepala Singa: Tanda perlindungan, keberanian, dan power moral.

Seragam Bea Cukai: Menunjukkan legalitas dan otoritas resmi negara.

Map Dokumen di Tangan: Menandakan ketelitian dan proseduralitas dalam pemeriksaan barang.

Name Tag "DION": Pengingat bahwa di balik pekerjaan itu, ada individu yang berdedikasi.

Si Dion merepresentasikan bahwa ketegasan dapat berjalan seiring dengan keramahan. Ia mengajak masyarakat untuk lebih mengenal aturan ekspor-impor, cara pelaporan barang, serta bahayanya perdagangan ilegal.

BAB 4: Si Dion dalam Dunia Cerita dan Edukasi
Untuk membuat Si Dion tidak hanya menjadi simbol visual, tetapi juga alat edukatif, tim kreatif menciptakan cerita pendek serial berjudul "Patroli Si Dion". Cerita ini disusun dalam bentuk buku anak, video animasi di YouTube resmi Bea Cukai, dan juga dijadikan bahan ajar dalam program “Customs Goes to School”.

Contoh cerita edukatif:

“Dion dan Paket Misterius”: Mengajarkan pentingnya melaporkan barang yang masuk dari luar negeri.

“Dion Tangkap Penyelundup”: Edukasi bahaya penyelundupan rokok ilegal dan dampaknya terhadap ekonomi negara.

“Dion Menjelaskan Pajak Barang Impor”: Mengajarkan anak-anak pentingnya membayar pajak untuk pembangunan.

Kisah Si Dion dibuat ringan, jenaka, tapi tetap sarat nilai moral dan edukatif yang mengena.

BAB 5: Si Dion dan Peran Sosialnya
Si Dion bukan hanya boneka diam. Ia aktif menjadi duta literasi fiskal, tampil di berbagai pameran, dan kegiatan pengabdian masyarakat. Dalam acara Hari Anak Nasional, misalnya, Si Dion hadir membagikan buku saku dan boneka mini kepada anak-anak di perbatasan negara.

Dalam kampanye anti-penyelundupan, ia tampil di media sosial menjelaskan cara kerja pemeriksaan barang. Dalam talkshow kampus, ia digambarkan sebagai simbol integrity officer yang cerdas, menginspirasi banyak mahasiswa jurusan ekonomi, hukum, dan kepabeanan untuk bergabung dalam sistem yang bersih dan profesional.

BAB 6: Proses Produksi Boneka Si Dion – Kolaborasi Nasional
Boneka Si Dion diproduksi dengan prinsip 100% karya anak bangsa. Mulai dari desain, jahit, bordir logo, hingga pengepakan dilakukan oleh UMKM binaan dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Bahan utamanya adalah bulu sintetis halus premium, busa ringan anti-kempis, dan kain drill untuk seragam. Logo dijahit bukan dicetak, menunjukkan perhatian terhadap detail dan kualitas. Bahkan, topi dinas mini di kepala Dion dibuat dengan cetakan 3D oleh desainer lokal.

Dalam satu bulan, lebih dari 200 boneka Si Dion dikirimkan ke berbagai kantor Bea Cukai seluruh Indonesia untuk digunakan dalam kegiatan kampanye edukatif.

BAB 7: Si Dion di Dunia Digital dan Media Sosial
Tak kalah penting, Si Dion memiliki persona digital. Akun media sosial @SiDionOfficial hadir di TikTok, Instagram, dan YouTube dengan konten ringan namun edukatif. Beberapa konten populer:

#TanyaDion: Jawaban lucu dan ringan seputar aturan bea cukai.

#PatroliDion: Video mini dokumenter tentang aktivitas pemeriksaan barang di pelabuhan dan bandara.

Dion juga dilibatkan dalam kampanye digital literacy tentang belanja online dari luar negeri, mengajarkan masyarakat soal ketentuan harga, pajak, dan batas nilai bebas bea.

BAB 8: Si Dion dan Nilai-Nilai Kepahlawanan
Meskipun hanya boneka, Si Dion digambarkan sebagai sosok pahlawan tanpa senjata. Ia melawan kejahatan ekonomi bukan dengan kekerasan, tapi dengan pengetahuan, etika, dan peraturan.

Nilai-nilai utama yang ia bawa adalah:

Transparansi dalam pelaporan.

Disiplin dalam tugas dan jadwal.

Tanggung Jawab terhadap negara.

Kejujuran sebagai landasan integritas.

Lewat berbagai media, Si Dion diajak masuk ke ranah penguatan karakter masyarakat, agar tak hanya mengenal bea cukai sebagai institusi, tetapi juga memahaminya sebagai garda penjaga masa depan bangsa.

BAB 9: Mimpi Masa Depan Si Dion
Rencana ke depan, boneka Si Dion akan menjadi bagian dari paket edukasi nasional untuk sekolah dasar, madrasah, dan pesantren. Ia juga akan hadir dalam bentuk e-book interaktif, boneka tangan (hand puppet), serta versi augmented reality di mana anak-anak bisa berinteraksi dengan Dion lewat aplikasi ponsel.


Diharapkan, dalam beberapa tahun mendatang, nama Si Dion akan menjadi ikon generasi muda sadar bea cukai, sadar pajak, dan mencintai tanah air.

Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot si dion berwujud singa layaknya orang customs excise atau maskot lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.





Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Post Terkait :