
🧭 1. Apa itu Yubileum dan Mengapa Butuh Maskot?
Yubileum dalam konteks Gereja Katolik adalah perayaan istimewa yang berlangsung setiap 25 tahun sekali (atau dalam kasus tertentu, lebih sering) sebagai momen refleksi, pengampunan, dan penguatan spiritual. Tahun Suci 2025 akan menjadi perayaan Yubileum pertama setelah pandemi global, menjadikannya titik balik besar untuk peradaban spiritual modern.
Di tengah dunia yang telah berubah, dengan generasi muda yang akrab dengan budaya visual, media sosial, dan simbol-simbol digital, kehadiran maskot menjadi jembatan antara tradisi rohani dan bahasa modern. Maka lahirlah Luce.
🎨 2. Desain Fisik Luce: Ketika Cahaya Berwujud Karakter
Luce tampil bagaikan karakter dari dunia anime: wajah bulat, mata besar berkilau berbentuk bintang, rambut pendek biru terang, dan jubah kuning cerah. Namun, jangan tertipu oleh tampilannya yang imut—setiap elemen desain Luce mengandung filosofi mendalam.
Rambut biru langit: melambangkan kedamaian dan keterbukaan hati untuk mendengarkan kehendak Ilahi.
Mata berbentuk bintang: simbol bimbingan dan cahaya Tuhan dalam perjalanan iman.
Jas hujan kuning: melambangkan kesiapan untuk berjalan meski di tengah badai kehidupan, sekaligus merefleksikan warna bendera Vatikan.
Boots berlumpur: bukti bahwa Luce adalah peziarah sejati—tidak takut kotor, tidak takut sulit.
Tongkat dan rosario dunia: perlengkapan spiritual yang menegaskan misinya: membawa umat dunia dalam satu perjalanan menuju terang Tuhan.
🧑🎨 3. Siapa Penciptanya?
Luce dibikin oleh Simone Legno, ilustrator dari Italia merupakan pendiri brand tokidoki yang diketahui dengan karakter bergaya pop dan anime. Legno memadukan estetika visual Asia Timur dengan sentuhan spiritual universal, menghasilkan maskot yang tidak hanya memikat mata, tetapi juga menyentuh hati lintas usia.
Pilihan Vatikan untuk menggandeng seniman pop menunjukkan pendekatan baru dalam evangelisasi budaya—bahwa iman tak harus selalu disampaikan lewat bentuk formal, melainkan bisa juga melalui media visual yang hidup dan relevan.
🛤️ 4. Narasi Luce: Sang Peziarah Cahaya
Luce bukan sekadar boneka atau logo. Ia memiliki narasi: seorang pelancong spiritual yang datang dari langit, turun ke dunia membawa lentera harapan. Ia berjalan dari kota ke kota, bukan untuk berkhotbah, tapi untuk mendengarkan. Ia tidak menjawab pertanyaan, tetapi menemani pencarian.
Luce tidak membawa suara, karena menurut narasinya, “cahaya tidak berbicara, tapi menerangi.” Dalam setiap langkahnya, ia menyentuh hati anak-anak, orang tua, pencari iman, bahkan mereka yang kehilangan arah hidup. Luce hadir bukan untuk menggantikan iman, tapi menemaninya tumbuh.
💡 5. Filosofi Simbolik: Luce sebagai Metafora Cahaya Ilahi
Kata Luce berarti “cahaya”—sebuah simbol penting dalam tradisi Kristen. Cahaya merupakan awal pembuatan, tanda kehadiran tuhan, tanda pencerahan batin. Dalam dunia modern yang penuh noise, Luce hadir sebagai simbol inner light, cahaya kecil dalam diri manusia yang perlu dijaga agar tidak padam.
Helai rambut Luce yang berpendar dalam warna biru menggambarkan bahwa setiap orang memiliki potensi menjadi pembawa terang. Sepatunya yang kotor mengajarkan bahwa jalan menuju kebaikan tidak selalu bersih. Hal tersebut merupakan metafora mendalam tentang iman sebagai perjalanan, bukan destinasi.
📍 6. Peran Luce di Yubileum 2025
Luce akan hadir dalam berbagai bentuk:
Boneka resmi (plush)
Karakter digital dalam aplikasi ziarah
Animasi edukatif anak-anak tentang nilai Yubileum
Suvenir dan merchandise resmi di pusat ziarah
Kampanye media sosial Vatikan
Di setiap stasiun Yubileum di Roma dan tempat-tempat kudus, akan ada patung Luce yang menyambut peziarah. Di sekolah-sekolah Katolik, Luce dijadikan alat bantu untuk mengajarkan belas kasih, rekonsiliasi, dan harapan.
📚 7. Edukasi Anak dan Keluarga melalui Luce
Luce bukan hanya untuk Instagram. Ia dirancang untuk menjadi pendamping iman anak-anak. Vatikan melalui Dikasteri Evangelisasi menyiapkan buku cerita ilustrasi berjudul “Luce dan Lentera Keabadian” dalam berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Buku ini bercerita tentang Luce yang membantu anak-anak menemukan jalan pulang lewat cahaya dalam hati mereka.
Keluarga juga diajak membangun “altar kecil di rumah” dengan menempatkan Luce sebagai pengingat akan kasih Tuhan yang selalu hadir.
🌐 8. Luce di Dunia Digital
Luce juga hidup secara digital:
Stiker WhatsApp & Telegram: memperkaya ekspresi rohani dalam percakapan sehari-hari.
Instagram Filter Luce Face: memperkenalkan wajah Luce kepada generasi muda.
Mini games dalam aplikasi Jubilee 2025: mengajak umat muda untuk mengenal nilai pertobatan, pengampunan, dan belas kasih dalam bentuk interaktif.
Di TikTok dan Reels, berbagai kreator sudah membuat konten edukatif, cosplay, hingga roleplay spiritual dengan karakter Luce—membuat kehadirannya makin luas dan viral.
🌍 9. Luce sebagai Simbol Global
Meski berasal dari tradisi Katolik, Luce diterima lintas keyakinan karena simbol universalnya: cahaya, perjalanan, dan harapan. Beberapa komunitas non-Katolik bahkan mengangkat Luce sebagai simbol reflektif—bahwa dalam dunia yang gelap, kita semua mencari cahaya.
Ini menjadikan Luce sebagai satu-satunya maskot Vatikan yang melintasi batas spiritual dan budaya dengan luwes.
🛍️ 10. Merchandise dan Boneka Resmi Luce
Boneka Luce telah dirilis dalam ukuran sekitar 25 cm, terbuat dari bahan eco-friendly dan diproduksi oleh artisan lokal. Dilengkapi dengan label “Pilgrims of Hope” dan dijual seharga €44,90 (sekitar 800 ribu rupiah). Semua hasil penjualan dialokasikan untuk program sosial dan peziarahan anak-anak kurang mampu.
Luce juga tersedia dalam versi gantungan kunci, pin enamel, tote bag, dan kaus anak-anak. Desainnya disederhanakan namun tetap membawa semangat keimanan.
📜 11. Reaksi Dunia dan Gereja
Kehadiran Luce menimbulkan beragam reaksi—dari pujian hingga kritik. Namun sebagian besar umat memandangnya sebagai langkah progresif Gereja untuk menjangkau generasi yang tumbuh dalam dunia digital dan visual.
Uskup Agung Rino Fisichella menyatakan, “Luce bukan pengganti sakramen, tapi simbol pendamping bagi mereka yang mencari Tuhan melalui cara baru.”
🧸 12. Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Luce?
Luce mengajarkan:
Bahwa iman dapat dituturkan lewat warna dan gambar.
Bahwa kebaikan bisa diwujudkan lewat boneka kecil.
Bahwa pengharapan tak pernah ketinggalan zaman.
Bahwa jalan pertobatan bisa dimulai dari senyuman.
Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot luce maskot resmi yubileum 2025 atau maskot lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.