Di tengah tantangan demokrasi modern yang semakin kompleks, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia tidak hanya hadir sebagai lembaga formal yang menjalankan tahapan pemilu, tetapi juga sebagai entitas yang terus berupaya mendekatkan nilai-nilai demokrasi kepada masyarakat luas. Salah satu terobosan kreatif yang berhasil menyita perhatian publik—terutama generasi muda dan anak-anak—adalah kehadiran Wasri, seekor boneka burung yang menjadi maskot simbolik KPU dalam menyuarakan semangat demokrasi dan pemilu damai.
BAB 1: Lahirnya Wasri, Bukan Sekadar Boneka
Wasri bukanlah boneka biasa. Ia adalah simbol edukasi demokrasi yang lembut namun kuat, hadir dari gagasan bahwa pendidikan politik harus dimulai sejak dini, dan dapat dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan. Nama “Wasri” merupakan akronim dari kata “Wawasan dan Aspirasi Rakyat Indonesia”, mencerminkan dua pilar penting dalam sistem demokrasi: pemahaman dan partisipasi.
Dalam sejarah pembentukannya, boneka ini dirancang oleh tim kreatif internal KPU bekerja sama dengan komunitas seniman boneka dan pegiat literasi politik. Tujuannya sederhana namun bermakna: membumikan demokrasi dalam bentuk yang bersahabat, ceria, dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
BAB 2: Desain Wasri yang Sarat Makna
Secara visual, boneka Wasri mengambil bentuk burung kakatua jambul kuning, jenis burung yang dikenal sebagai cerdas, komunikatif, dan memiliki suara nyaring—atribut yang selaras dengan tugas KPU sebagai penyampai suara rakyat.
Ciri Fisik Wasri:
Warna tubuh: dominan putih bersih, melambangkan kejujuran dan netralitas.
Jambul kuning terang: simbol semangat, keaktifan, dan pemikiran terbuka.
Sayap terbuka: menunjukkan kesiapan untuk merangkul semua kalangan.
Mata besar bersinar: menggambarkan kewaspadaan, ketajaman berpikir, dan daya analisis terhadap informasi.
Paruh berwarna oranye: mewakili keberanian dalam menyuarakan kebenaran.
Wasri mengenakan selempang merah putih bertuliskan "Pemilih Cerdas, Pemilu Berkualitas", dan topi kecil berlogo KPU di bagian atas kepala. Ia juga memiliki tas pinggang kecil berbentuk kotak suara, simbol dari hak pilih yang harus dijaga dan dipergunakan sebaik-baiknya.
BAB 3: Karakter dan Kepribadian Wasri
Wasri digambarkan sebagai sosok yang:
Ceria dan lincah, selalu tersenyum dan siap menyapa siapa saja.
Kritis namun santun, tidak takut menyampaikan pandangan namun selalu dengan etika.
Penyayang anak-anak, menjadi teman belajar demokrasi yang menyenangkan.
Mandiri dan bertanggung jawab, mencerminkan karakter pemilih yang ideal.
Ia bukan hanya maskot pasif, melainkan tokoh aktif dalam berbagai kegiatan KPU yang bersifat edukatif, sosial, dan partisipatif.
BAB 4: Misi Edukasi dari Sayap Wasri
Keberadaan Wasri tidak lepas dari misi besar KPU untuk membangun budaya sadar pemilu sejak usia dini. Melalui boneka ini, nilai-nilai seperti:
Kejujuran dalam memilih
Kritis terhadap informasi hoaks
Tidak mudah tergiur politik uang
Menghargai hak pilih orang lain
Berpartisipasi dalam setiap tahapan demokrasi
dapat disampaikan secara visual dan emosional.
Wasri menjadi duta edukasi pemilu, tampil dalam acara sekolah, kampus, kegiatan komunitas, bahkan hadir di media sosial KPU dengan animasi interaktif dan komik digital.
BAB 5: Aktivitas Boneka Wasri di Lapangan
Boneka Wasri bukan hanya ikon visual, tapi terlibat langsung dalam banyak agenda, seperti:
“Wasri Goes to School”: Program kunjungan ke SD dan SMP untuk memberikan pemahaman demokrasi dasar secara menyenangkan.
“Ngobrol Bareng Wasri”: Talkshow edukatif di media sosial, menjawab pertanyaan umum tentang pemilu.
“Wasri di TPS”: Kehadiran Wasri di tempat pemungutan suara sebagai simbol semangat damai dan antusiasme.
“Workshop Boneka Demokrasi”: Pelatihan membuat boneka Wasri sendiri, disertai pembelajaran nilai-nilai pemilu.
Anak-anak diajak menyanyi lagu “Pilihan Hati Bersama Wasri”, sebuah lagu sederhana yang mengandung ajakan moral untuk memilih dengan hati nurani, bukan karena tekanan atau iming-iming.
BAB 6: Dari Boneka ke Layar Digital
Wasri kini telah menjelma menjadi tokoh digital. Ia memiliki akun media sosial khusus dan menjadi bagian dari animasi “Demokrasi Ceria”, serial pendek yang tayang di kanal YouTube KPU. Dengan format animasi ringan berdurasi 1-2 menit, Wasri mengajak audiens memahami:
Cara cek DPT (Daftar Pemilih Tetap)
Pentingnya mencoblos sesuai hati nurani
Bahaya golput
Melawan politik uang
Mengenal jenis surat suara
Dengan suara khas burung yang unik dan menggemaskan, serta narasi jenaka namun edukatif, Wasri sukses menjangkau anak muda usia 15–25 tahun yang selama ini sulit disentuh oleh kampanye konvensional.
BAB 7: Produksi Boneka Wasri dan UMKM Kreatif
Wasri diproduksi oleh UMKM kreatif lokal dari Yogyakarta dan Bandung yang bergerak di bidang pembuatan boneka edukatif. Material yang digunakan ramah anak, bebas bahan kimia berbahaya, dan bisa dicuci ulang.
Tersedia beberapa versi:
Mini Wasri (20 cm) untuk merchandise edukasi.
Wasri Tangan (boneka tangan) untuk edukator di sekolah dan SLB.
Wasri Raksasa (kostum full-body) untuk event besar dan kampanye massal.
Melalui produksi ini, KPU juga mendukung pemberdayaan ekonomi kreatif lokal, sekaligus menyebarkan pesan demokrasi melalui jalur budaya dan kerajinan tangan.
BAB 8: Dampak Nyata Wasri di Masyarakat
Kehadiran Wasri telah membawa banyak dampak positif, di antaranya:
Anak-anak lebih mengenal istilah demokrasi dan tahu pentingnya memilih.
Remaja lebih tertarik mengikuti proses pemilu sejak usia dini.
Orang tua merasa lebih dekat dengan KPU karena kampanyenya bersahabat.
Tingkat partisipasi meningkat di beberapa daerah yang intensif menggunakan Wasri dalam edukasi.
Wasri menjadi jembatan antara formalitas lembaga dengan kebutuhan masyarakat untuk dipahami dan dihargai.
BAB 9: Filosofi Burung Sebagai Simbol Demokrasi
Mengapa burung? Karena burung adalah:
Makhluk yang bebas: seperti halnya setiap warga negara memiliki kebebasan dalam memilih.
Penyebar suara: layaknya fungsi suara rakyat dalam pemilu.
Simbol perdamaian: karena pemilu harus berlangsung damai, tanpa konflik dan kebencian.
Wasri, si burung bersuara lantang, membawa harapan bahwa pemilu di Indonesia tidak hanya berjalan lancar, tapi juga bermartabat dan menyenangkan.
BAB 10: Masa Depan Wasri
KPU memiliki rencana untuk menjadikan Wasri sebagai:
Karakter utama dalam buku cerita anak tentang demokrasi
Tokoh utama dalam board game edukasi tentang pemilu
Maskot utama kampanye Pemilu 2029
Karakter dalam AI Chatbot edukatif yang membantu menjawab pertanyaan seputar tahapan pemilu
Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot burung bernama wasri dari KPU atau maskot lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.