BONEKA MASKOT IKAN SI PORA (PEMPROV SUMATRA UTARA)


Di tengah birunya perairan Danau Toba, tempat legenda danau dan Pulau Samosir lahir dari air mata dan kutukan, hidup seekor ikan yang tak biasa. Namanya adalah Si Pora. Ia bukan ikan biasa, bukan juga sekadar maskot. Ia adalah roh air yang menjelma dalam bentuk boneka untuk mendekatkan manusia pada alam dan budaya.

Si Pora memiliki sisik berkilauan seperti mozaik warna-warni ulos, siripnya panjang berumbai-rumbai seperti selendang penari Batak, dan matanya besar bersinar lembut seperti bintang di langit Parapat. Tubuhnya ramping seperti ikan mas, namun ada nuansa magis dalam setiap gerakan ekornya. Ia bukan dari dunia biasa—ia lahir dari cerita rakyat, dibentuk oleh harapan, dan dihidupkan oleh cinta masyarakat Sumatera Utara terhadap warisan mereka.

Legenda mengatakan bahwa dahulu kala, seekor ikan sakti yang hidup di dasar Danau Toba menjaga keseimbangan air, musim, dan kesuburan tanah. Tapi suatu hari, manusia lupa bersyukur, membuang sampah sembarangan, dan melupakan tarian penghormatan kepada danau. Maka sang ikan bersembunyi, dan danau mulai murung: air naik tak menentu, ikan-ikan lain menghilang, dan angin dingin membawa gelisah.

Hingga pada suatu malam, sekelompok anak dari berbagai suku Batak berdiri di tepi danau. Mereka bernyanyi, menari tor-tor, dan melepaskan boneka ikan kecil buatan tangan ke danau sambil berdoa agar alam kembali bersahabat. Dari boneka itulah, lahirlah Si Pora—ikan boneka yang hidup, menyerap energi cinta dan kepedulian anak-anak itu, dan menjelma menjadi penjaga baru.

Si Pora hadir dalam semua Acara Pemprov Sumut: Festival Danau Toba, eksekusi kegiatan membersihkan sungai, suara cinta lingkungan di dunia pendidikan, hingga peringatan Hari Air Dunia. Namun, di balik gemerlap panggung, Si Pora juga diam-diam membantu warga.

Ia hadir di mimpi anak-anak yang takut air, membimbing mereka berenang dalam dunia mimpi sambil menceritakan kisah Pulau Samosir dan Raja Silahisabungan. Ia juga muncul di tepi sungai tempat remaja membuang sampah, dan dengan sirip kecilnya menuliskan pesan di pasir: “Air adalah kehidupan. Jaga aku, jaga kita.”

Boneka Si Pora kini juga hadir dalam bentuk digital: sebagai karakter edukatif di aplikasi permainan lokal, animasi Youtube untuk anak, hingga stiker WhatsApp untuk kampanye ramah lingkungan. Suaranya lembut tapi penuh semangat, sering menyapa dengan logat Batak yang khas: "Horas, amang! Jaga air, jaga masa depan!"

Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot ikan si pora atau yang lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.


 


Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Post Terkait :