Di atas padang rumput luas yang terhampar di tanah Sumba, dengan angin yang bertiup kencang dari arah timur dan kuda-kuda yang berlari bebas seperti tarian alam, lahirlah sebuah sosok penuh wibawa namun lembut hati, yakni Ama Talo, boneka maskot kakek penggembala kuda dari Sumba. Ia bukan sekadar boneka, melainkan representasi nyata dari kearifan lokal, kesahajaan hidup, dan cinta mendalam terhadap tradisi.
Ama Talo hadir dalam bentuk boneka orang tua dengan kulit kecokelatan, kerut lembut di wajahnya menggambarkan perjalanan panjang hidupnya sebagai penjaga kawanan kuda. Rambut putih yang sedikit mengembang dari bawah topi jerami tradisional menambah kesan bijaksana, sedangkan sorot matanya yang teduh menyiratkan pengalaman dan kedekatan dengan alam. Senyumnya tenang dan tulus, seperti embusan angin padang yang selalu menyapa hangat di setiap pagi.
Yang paling mencolok dari penampilannya adalah baju lengan panjang berwarna kuning cerah, simbol sinar matahari dan semangat hidup yang tak pernah padam, meski usia tak lagi muda. Baju itu sederhana, dengan beberapa bordiran halus di bagian dada yang menggambarkan motif kuda—ikon yang sangat dekat dengan masyarakat Sumba.
Sebagai bawahan, Ama Talo mengenakan kain tenun ikat khas Sumba dengan motif kuda, manusia, dan pola geometris yang sarat makna filosofi hidup. Kain itu dililitkan di pinggang hingga betis, dengan ujung yang dibiarkan menjuntai dinamis, memperlihatkan keindahan warna tanah, merah marun, hitam, dan putih yang mendalam. Tenun ini bukan hanya busana, tapi lambang warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Di pundaknya tergantung seutas tali kulit dan sebilah cambuk kecil yang digunakan bukan untuk menyakiti, melainkan untuk memberi isyarat pada kuda-kudanya yang sudah seperti sahabat. Dalam satu tangan ia memegang topi rotan, dan tangan lainnya menggenggam kantung kecil berisi pakan kuda kering—simbol bahwa ia adalah pengasuh, bukan penguasa.
Boneka Ama Talo dibuat dari kain lembut namun kuat, dengan detail teliti pada tekstur rambut, lipatan kain tenun, hingga ekspresi wajah. Setiap detail dikerjakan dengan sentuhan penuh cinta, menjadikannya tidak sekadar pajangan, tetapi juga tokoh yang bisa digunakan dalam edukasi budaya, cerita anak, hingga pertunjukan panggung tradisional mini.
Karakter ini sering digunakan untuk memperkenalkan budaya Sumba pada generasi muda di sekolah-sekolah atau acara pariwisata budaya. Dalam dongeng modern, Ama Talo menjadi tokoh utama yang mengajarkan tentang keberanian, kesetiaan, dan cinta terhadap alam. Ia juga dikenal sebagai penjaga tradisi lisan, pembawa petuah, serta pengantar anak-anak menuju pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga tanah, hewan, dan kebudayaan.
Keberadaan Ama Talo menjadi perwujudan dari semangat Sumba: keras namun penuh cinta, sederhana namun sangat bernilai. Boneka ini bukan hanya maskot—ia adalah roh kehidupan padang kuda, tokoh yang hidup di tengah cerita-cerita rakyat, dan simbol bahwa dalam setiap tenun dan langkah kuda, ada jejak peradaban yang terus dijaga.
Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot kakek dengan tenun NTT motif daerah sumba atau yang lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.