Di sebuah sudut dunia yang tak pernah ditemukan peta manapun, terletak sebuah kota yang nyaris dilupakan waktu. Kota itu bernama Liripaw, tempat di mana suara langkah kaki bisa terdengar sejauh doa, dan tawa anak-anak menjadi mata uang paling berharga. Di antara bayang-bayang gedung kuno dan pepohonan yang berbisik dalam bahasa daun, muncullah sesosok makhluk yang tidak bisa digolongkan ke dalam binatang, manusia, atau mesin.
Makhluk itu adalah Karimbo, seekor badut berwujud kucing, yang tak hanya berjalan di antara manusia, tapi juga menari di hati mereka.
🧵 Asal Usul Karimbo
Karimbo bukan dilahirkan oleh induk kucing biasa, bukan juga hasil sulapan pesulap pasar malam. Ia lahir dari mimpi kolektif anak-anak yatim piatu yang tinggal di bawah pohon angsana tua di Liripaw. Setiap malam, sebelum tidur, mereka berdoa agar ada makhluk yang bisa membuat mereka tertawa meski perut lapar, tersenyum meski jendela retak, dan berharap meski dunia gelap.
Pada malam ke-100, saat bintang membentuk garis senyum di langit, Karimbo muncul. Ia tidak jatuh dari langit. Ia bangkit dari bayangan pohon, tubuhnya terbentuk dari benang tawa, matanya dari butiran air mata yang pernah jatuh saat tertawa, dan suaranya dari gema anak-anak yang memanggil "Bahagia."
🎭 Wajah Seorang Kucing, Hati Seorang Pelindung
Karimbo memiliki wajah kucing dengan bulu halus warna kuning. Kumisnya panjang dan lentur seperti benang sutra. Matanya besar, berwarna ungu lembut yang mampu melihat luka hati sekaligus harapan yang terkubur. Tapi yang paling mencolok adalah rambut keriting berwarna-warni yang melingkar di sekitar telinga seperti pelangi spiral.
Ia memakai topi kerucut khas badut dengan lonceng emas di ujungnya, mengenakan rompi jingga berpita hijau, dan celana kodok biru langit dengan tambalan berbentuk bintang. Di dadanya, terdapat lambang tawa berbentuk hati merah yang terus berdenyut dengan irama perasaan di sekitarnya.
🤹 Keahlian Karimbo: Bukan Sekadar Hiburan
Karimbo tak hanya pintar meniup balon menjadi hewan atau bermain sulap sederhana. Ia adalah ahli membaca perasaan. Saat seseorang berjalan lesu, Karimbo akan muncul dari balik pintu sempit dan menari dengan cara yang tidak biasa—kadang dengan gerakan kucing yang berputar, kadang dengan gerakan badut yang seolah terpeleset, namun ujungnya selalu satu: membuat penonton lupa bahwa mereka pernah bersedih.
Setiap kali Karimbo tertawa, kupu-kupu keluar dari topinya. Setiap kali ia menangis, pelangi melengkung di langit. Ia adalah paduan antara kucing dan keajaiban, antara badut dan penyembuh luka batin.
🌕 Malam-Malam Penuh Karimbo
Karimbo hanya muncul saat malam penuh kabut. Di sinilah keanehannya tumbuh menjadi legenda. Penduduk Liripaw percaya, jika kamu sedang tidak bisa tidur karena gelisah, cukup buka jendela dan letakkan sepotong roti di ambang. Karimbo akan datang, menukar roti itu dengan balon berbentuk harapan.
Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot badut berwujud kucing atau maskot lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.
